Tuhan ada Melalui Kamu

Sekarang aku jarang ngeteh. Sekalinya ngeteh juga bareng teman di tempat makan. Aku lebih senang duduk dan lihatin tanaman, nikmatin angin yang pelan-pelan sore hari. Walaupun rasanya nggak syahdu tapi hatiku tetap pada imajinasinya dengan senja yang menghangat. Mungkin Juli yang sedang pergantian musim? hmmmmb mungkin iya, mungkin juga enggak. Sekarang musim lebih sulit diprediksi. 

Ini sudah pertengahan bulan Juli. Sambil menikmati hujan deras,otakku seperti mengingatkan kalau tiga puluh tahun yang lalu aku dilahirkan. Terima kasih kepada yang telah melahirkanku ke dunia fana dan sudah memperjuangkanku. Terima kasih Tuhan atas semua karunia untukku dan orang-orang di sekitarku. bicara tentang 30 th, tentunya usia yang cukup dewasa untuk seorang perempuan. 

Kepala tiga nih, udah ngelakuin apa aja sampe sekarang?

Ingin rasanya ambil napas panjang sambil tutup mata terus dihembuskan perlahan. Kalau aku cerita panjang kali lebar kalian mau baca nggak teman-teman? hehehe... Yang jelas sampai hari ini aku bersyukur dan semoga selalu terukur untuk mengelola nikmat yang Tuhan berikan. Meski banyak yang belum bisa diwujudkan. karena semua butuh waktu. 

Kepala tiga nih, kapan nikah?

Pertanyaan yang aku lupa kapan terakhir diperdengarkan. Hwkwkwkk... mungkin mereka udah bosen juga tanya berkali-kali. Mereka mengganti kalimatnya dengan,"Sekarang sudah dapat kerjaan tetap, segera nikah ya." Aku hanya menjawab dengan senyuman. 

Sampai saat ini, ada support system nggak sih?

Setiap orang pasti punya support system. Keluarga adalah prioritasku, maka mereka support system pertamaku. Teman, salah satu yang jadi pendukung paling menguatkanku ketika keluarga sedang tidak baik-baik saja untuk membuatku tangguh. Jujur di usia sekarang teman dekatku nggak banyak. Aku sempat menutup dan memprivasi akun medsos. Alasan pertama karena aku mau ada tempat dimana aku bisa belajar memplublikasikan tulisanku yang masih amatir. Tapi semakin lama, aku membutuhkan privasi lebih dari itu. Alhasil privasi medsos adalah jalan supaya lebih damai. Aku tetap bisa tahu dunia tanpa menganggu privasiku dan tetap jadi pengguna medsos yang bijak. 

Adakah teman yang spesial sebagai support system???

Jelas ada! Sampai saat ini banyak yang udah aku ceritakan walau masih ada bagian privasiku yang nggak berani untuk ku ungkapkan. Bagaimana kalau kalian? Apa sahabat harus tau luar dalam tentang diri kita? pasti dari kalian banyak menjawab "harus". Nggak salah kok, tergantung kalian nyamannya gimana. Kita pernah bahas ini, kalau di dunia kerja bisa dapat teman yang jadi sahabat itu adalah bonus. Tapi kita jujur tetap ada cerita masa lalu yang kita nggak bisa bahas, untuk menjaga kesehatan mental kita aja. Entah suatu saat nanti sengaja atau nggak sengaja moment-nya kita saling cerita hanya Tuhan yang tahu. 

Kalau kalian masih berpikir sahabat itu harus barengan, kadang bajunya harus sama saat hangout, ya itu pilihan, nikmati aja, mungkin selera kalian lagi sama. Tapi nggak harus disamakan kok jalan kalian. Hidup itu unik, lebih berwarna untuk dijalani sendiri-sendiri sesuai dengan naluri. Jika suatu saat, kalian punya sahabat yang bisa diajak saling tukar pikiran, diskusi ngalor-ngidul nggak cuma saat seneng aja, bisa dipercaya, dan bisa membuatmu belajar memandang segala sesuatu dari berbagai sisi kalian perlu bertahan dan pertahankan. Karena sekarang nggak banyak orang seperti itu teman-teman. Apalagi yang bisa tulus jadi support system tanpa diminta. 

Sampai kalimat ini tertulis, aku jadi pengen nangis.... Satu kata tersirat "ikhlas" yang nggak mudah ditemukan ditiap kalimat dan perilaku seorang teman. Tapi aku dapat dari dia. Di saat aku merasa sendiri, ingin berbagi dengan keluarga tapi nggak bisa. Kaya ada yang merangkul walau nggak secara fisik, tapi hatiku hangat. Dan itu beberapa kali bahkan berkali-kali, walaupun dengan kalimat yang kadang buat kita adu mulut dengan kocak. 

Kalau suatu saat dia baca tulisan ini, aku ingin bilang terima kasih banyak yang tak hingga. Peluk jauh buat kamu mooommm (panggilanku buat dia)... Saat orang lain nggak ada yang bisa dengar keluhku, Tuhan ada melalui kamu. Hahaha.... Dia pasti bilang aku lebay, tapi emang aku benar-benar merasa berterima kasih bisa ketemu dengan orang yang nggak pernah lelah untuk kampanye kalau pentol(bakso atau apapun bentuknya pentol) itu nggak membosankan. Xixixxiii...

Terima kasih juga udah bantu aku lebih berani berekspresi beberapa tahun ini hwkwkwkkkk... lewat drama korea, nyanyi bareng, cerita masa sekolah yang penuh warna sampai aku hafal nama teman - temannya dan masih banyak lagi. Always miss you more moooommm... Meski sekarang beda tempat kerja, tetap ada hari untuk hangout berdua. Ngapain? ya kulineran, sepiring nasi dibagi dua (mode anti begah perut) tapi es teh-nya empat gelas. hwkwkwkk...

Apa harapan di usia ini?

Harapannya tetap sehat, pandai bersyukur, tetap jadi diri sendiri di jalan Sang Maha Pencipta supaya bisa menjalankan kewajiban sebagai manusia, anak dari orang tuaku, dalam pekerjaanku, dan orang-orang di sekitarku.


Komentar