Langsung ke konten utama

Kembali Membuka Blog


Bagaimana halaman blog ku bisa kubuka kembali?

Mulanya, aku menghadiri undangan workshop yang diadakan oleh sebuah organisasi yang berisi profesiku, walaupun aku bukan bagian dari mereka. Namun karena bekerja sama dengan naungan instansiku dan aku diminta untuk hadir oleh atasan, maka berangkatlah saya. 

Singkat cerita, aku duduk di barisan kursi nomor dua dari belakang, satu jam lamanya beliau-beliau yang di depan diperkenalkan dan gantian memberikan sambutan. Membuatku sedikit bosan dan makanan ringan dari panitia hampir habis di wadahku. Mulai dari irisan puding yang bangian tengah ada rotinya, arem - arem, talam singkong, kroket kentang, donat, dan hanya risol yang tersisa. :D 

AC berasa meniup kaki dan badanku sebelah kiri. Mencoba bersandar seperti duduknya anggota dewan saat rapat, ternyata tak membuatku nyaman. Malah semakin pusing. Entah aku yang tidak nyaman atau memang ndeso? Kantuk mulai menghampiri, kursi dewan yang kududuki pun kuputar-putar ke kanan dan ke kiri agar hilang bosanku. Setelah ku miringkan kursiku, badanku tak lagi dingin sebelah. Namun kakiku berasa ditiup angin semriwing yang dinginnya tak mengenakkan, namun sesekali menghangat karena udara luar masuk melalui pintu ruang sidang paripurna yang terbuka. Sampai disini aku berusaha menahan dingin yang masuk ke badan dan acara masih berlanjut.

Setelah usai lebih dari satu jam sambutan, lanjut acara promosi dari salah satu brand ternama dalam bidang teknologi percetakan (sponsor kegiatan) yang kemudian dilanjutkan pembagian hadiah. Di empat puluh lima menit terakhir sebelum jam pulang, barulah ada materi tentang cara membuat media yang dapat mendukung aktivitas kami saat bekerja. Dari sinilah aku bergeser ke belakang untuk mencari stopkontak agar bisa menghidupkan laptop untuk mengerjakan tugas. Mohon ijin dan permisi dengan yang duduk di belakang dan dapat kursi. Aku duduk di sebelah sesorang yang sedikit membuatku tak nyaman. Kemudian aku meminta ijin kepada ibu di sebelah kananku untuk bisa bergeser. 

Ketika mengerjakan tugas, tak sengaja bertemu guru SMA yang tiba-tiba duduk disebelahku dan percakapan singkat tentang tugas terjadi. Namun lebih memperhatikan ibu yang tadi ku geser tempat duduknya. Ketika aku tertinggal materi dan bertanya beliau sibuk dengan tulisannya. Ternyata beliau bukan peserta workshop seperti aku, beliau adalah tamu undangan. Kuliriklah seragamnya dan beliau sepertinya anggota dari komunitas yang sedang mengadakan workshop ini. Kulirik lagi apa yang sedang beliau kerjakan, dan ternyata sedang memasukkan foto untuk blog-nya dan merapikan tulisannya. Dari situlah aku teringat blog ku yang terlantar... :D

Kemudian teringat dengan tulisanku yang amburadul. Timbullah niat untuk menyelesaikan Rapelan Aksara Syukur (sebelum tulisan ini aku publikasikan). Apapun dan bagaimanapun bentuknya sebuah tulisan, setidaknya jika telah diawali maka harus diakhiri dengan baik.:D So, mari kita mulai waras kembali dengan menulis. Beliau - beliau yang hari ini sudah menjadi suhunya tulisan dan mahir dulu juga pasti pernah jadi amatir. 

Sebenarnya, aku kesulitan dengan bahan apa yang bisa aku jadikan tulisan. Melihat beliau yang duduk di sebelahku saat workshop dan dengan sambilannya menulis blog, sepertinya hatiku tergugah. Ada yang harus aku niatkan dan perjuangkan kembali untuk menulis. Walaupun itu hal sederhana untukku, bisalah jadi bahan bakar. Siapa tahu apinya membesar kan? :D
 
Semoga jika kalian membaca tulisan ini, kalian tak amatir mengartikan tulisanku yang amatiran. Sampai jumpa dan terima kasih sudah membaca tulisan tak berbobot ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jatirogo, 04 Mei 2024 Ketika aku merasa kehilangan aku. Merasa kehilangan rutinitas membuat jurnal harian, aku lebih sering bicara dengan keras dan kasar, jarang bisa membuat kalimat yang baik dan efektif saat berkirim pesan ataupun berbicara, kini mudah marah, nggak sabaran, kurang literasi, bicara sembarangan.  Jadi inginku sampai saat ini: mutasi ke tempat kerja yang bisa membuat aku lebih berkembang, seimbang antara jasmani dan rohani. Ada waktunya aku kerja sebagai guru, ada kalanya aku jadi teman anak -anak Kadang aku juga rindu mendengarkan musik gamelan anak - anak, tingkah anak - anak yang haus diajari untuk menjadi pemimpin yang baik, perilaku ketika menjalankan tugas ketika ada kegiatan. Tingkah manjanya tapi bertanggungjawab, kangen melihat mereka yang aktif tapi tengil, mereka yang diam tapi bertalenta, mereka yang diam - diam punya power, bahkan diskusi cerdas dengan mereka.  Aku juga rindu debat nggak jelas dengan mereka tapi nyambung. Melihat kekonyolan mereka ...

Mengembalikan Kesehatan Mental

Lagu almarhum Chrisye menemani sarapan kali ini. Bapak sih yang sengaja puter radio terus kebetulan yang lagi di play lagu syahdu lilin-lilin kecil. Lagunya sedikit menimang hawa, sampai aku menunggu tiap liriknya untuk dipindai dalam batin. hahaha dalam nggak???  Lain dengan syahdu lagu tadi, beberapa hari ini aku berusaha menata hati. Bukan karena disakiti tapi berusaha mengembalikan power dalam diriku sendiri aja. Kalau kalian yang udah kerja pasti pernah merasakan moment pengen suatu waktu istirahat tanpa kepikiran kerjaan, menikmati waktu dengan kegiatan biasa yang nggak mengikat sama sekali, dan tenang.  Tapi nggak ada orang kerja yang nggak punya beban. Mau dia pengusaha kaya sekalipun. Nggak ada lingkungan kerja yang nggak menuntut seseorang untuk sebuah target. Bahkan lingkungan kerja yang kita buat sendiri saja punya target. Apalagi kalau lingkungan kerja itu milik banyak orang, udah pasti banyak hal yang ingin dicapai dari setiap kepala.  Nah, sekarang kalau a...

Menghangatnya Aku

Penghujung Oktober, aku kira masih sama dengan kemarin. sejenak aku lupa, nyatanya kembali menganga. Rasa tak terima, kecewa, dan kadang ada hal yang tak sesuai dengan karakterku yang ingin aku tentang tapi nggak bisa. Sekejap juga melega, tapi setelah itu rasanya ingin segera. Hanya saja aku cukup tau diri untuk menyegerakan rasa ingin pindah tempat kerja.  Beberapa kegiatan membuatku tetap bergerak, menahan hati agar tak terlalu berontak. nyatanya tetap sama meski tak bisa diucapkan dengan kata. Menahan napas dan kadang dihembuskan perlahan supaya nggak sesak. Terlepas dari semua itu, Awal November sudah kali ini. Bertemu anak - anak dari tempat kerja lama membuatku serasa miinum obat. Terima kasih Tuhan, sudah membawaku ke pameran di 3 dan 4 November ini. Berbagi cerita, melucu dengan mereka sehari aku bahagia Tuhan. Semoga segera ada jalan bisa membersamai mereka lagi.  Kali ini, hari Minggu nonton pertandingan voli anak-anak tempat kerja yang lama. Jadi suporter mereka ra...