Mengembalikan Kesehatan Mental

Lagu almarhum Chrisye menemani sarapan kali ini. Bapak sih yang sengaja puter radio terus kebetulan yang lagi di play lagu syahdu lilin-lilin kecil. Lagunya sedikit menimang hawa, sampai aku menunggu tiap liriknya untuk dipindai dalam batin. hahaha dalam nggak??? 

Lain dengan syahdu lagu tadi, beberapa hari ini aku berusaha menata hati. Bukan karena disakiti tapi berusaha mengembalikan power dalam diriku sendiri aja. Kalau kalian yang udah kerja pasti pernah merasakan moment pengen suatu waktu istirahat tanpa kepikiran kerjaan, menikmati waktu dengan kegiatan biasa yang nggak mengikat sama sekali, dan tenang. 

Tapi nggak ada orang kerja yang nggak punya beban. Mau dia pengusaha kaya sekalipun. Nggak ada lingkungan kerja yang nggak menuntut seseorang untuk sebuah target. Bahkan lingkungan kerja yang kita buat sendiri saja punya target. Apalagi kalau lingkungan kerja itu milik banyak orang, udah pasti banyak hal yang ingin dicapai dari setiap kepala. 

Nah, sekarang kalau ada lingkungan kerja yang kurang mendukung karakter yang kita miliki. Dari segi cara kerja orang-orang di dalamnya sampai karakter yang mereka miliki. Bukan berarti kita paling baik, paling bagus, paling show up, bukan itu. Tapi hubungan untuk berani bergerak dan berani beresiko itu yang belum tampak. Dan kali ini aku benar-benar perlahan harus membuka mata untuk tahu kakrakter dari tiap orang-orang di lingkungan kerjaku. Kalau sebelumnya ada teman yang bisa diajak untuk berbagi, kali ini aku belum dan aku merasa nggak untuk berbagi secara terlalu detail dengan orang-orang disekitarku. Entah kenapa, rasanya tu nggak aja. Kalaupun harus berbagi ya yang masalah umum saja untuk didiskusikan. Tentunya yang berhubungan dengan kerjaan. 

Ada kalanya kalau udah nggak bisa dibendung, pernah nggak kalian punya niat untuk pindah tempat kerja teman-teman? iya, itu yang dari awal aku rasakan. Hwwkkwkk Awalnya aku anggap sebagai penyesuaian, Mungkin aku yang belum bisa beadaptasi dengan lingkungan baru atau cara mereka. Tapi lambat laun nggak ada perubahan terus dan terus tetap nggak bisa jadi obor semangat gimana dong? Ibarat makanan itu rasanya nggak ada, cuma adem-adem aja.

Rasanya hati butuh rehat, dua hari aku putuskan untuk off. Berusaha mengembalikan kesehatan mentalku, menata ulang hati untuk target kerja, merenungkan cara menghadapi lingkungan kerjaku. Buatku, kerja itu butuh pencapaian walaupun itu sekian persen dan apapun yang sedang dikerjakan. Kalaupun belum bisa tercapai, setidaknya ada progres. Kerja itu butuh konsep, karena kita kerja nggak sendiri. Kalau segala yang dihadapi itu nggak ada konsep dan serba grudak - gruduk dadakan apalagi nggak ada alur yang jelas dan transparan, makin tambah pusing. 

Hwkwkwkwkwkk jadi ngakak sendiri punya tulisan ini. Seandainya itu sebuah perusahaan sudah aku cari pilihan lain untuk bisa resign. Sayangnya bukan perusahaan, jadi mau nggak mau harus dijalani semampu mungkin, sekuat mungkin, dan sebaik mungkin. Kalau capek jangan lupa istirahat. Sepertinya kembali fokus, membuat target yang harus dicapai, lebih memilah lagi saat ambil tindakan dan menanggapi suatu hal yang terjadi. Kembali lagi diawal tujuannya adalah kerja, masih banyak orang yang sulit cari kerja. 

Untuk pengingatku sendiri, mencoret ini sudah dua atau tiga minggu yang lalu dari tanggal posting. :)

Komentar